ANALISA HARIAN

ANALISA HARIAN
PAIR EU, 6 OKTOBER 2012

Minggu, 01 September 2013

CARA MENGGUNAKAN VPS

Read More......

Sabtu, 06 Oktober 2012

TRADE BERSAMA DIROOM RAIDCALL

Room buat chat dan colek sana colek sini sambil trading pluz dengerin music udh jadi silahkan berkunjung..hihihihi

instruksi penggunaan raidcall :

1.download file : http://www.raidcall.com/download/raidcall_v7.0.2.exe , install.

2.sambil menginstall, daftar dulu kemari : http://www.raidcall.com/signup.php

3. buka software yang telah diinstall, masukkan username & password yg anda daftarkan

4. masukkan kode 5132445 pada kolom search, enter

5. admin akan menyambut anda dg ramah, selamat bergabung!:)

Nb:Maaf group masih agak sembrawut soalnya baru dibuat..hihihihi

Read More......

Rabu, 16 Mei 2012

BAB V : TEORI SUPLY (R) AND DEMAND (S)

Read More......

BAB IV : TEORI SUPLY (R) AND DEMAND (S)

Read More......

BAB III : TEORI SUPLY (R) AND DEMAND (S)

Read More......

BAB II : TEORI SUPLY (R) AND DEMAND (S)

Read More......

BAB I : TEORI SUPLY (R) AND DEMAND (S)

PENGENALAN TEORI SUPLY AND DEMAND
 
Ada dua medium utama dalam trading currency (mata uang). Pertama adalah Future Market sementara yang kedua adalah Cash/Spot Market yang lebih dikenal sebagai FOREX.
 

Walaupun keduanya mewakili pasar yg sama dan geraknya tidak akan jauh satu sama lain,namun terdapat perbedaan-perbedaan. Salah satunya adalah bahwa future ini diperdagangkanpada exchange/bursa semacam Chicago Mercantile Exchange (CME), Intercontinental Exchange(ICE), Tokyo Financial Exchange (TFX) dan Euronext.

Hal mendasar bagi pemula adalah mengetahui bagaimana dan mengapa harga ini bergerak.Karenanya penting dipahami bahwa harga bergerak tidak lain hanya karena fungsi serta akibatdari Hukum Penawaran dan Permintaan (Supply and Demand), bukan karena hal lain. Harga bergerak hanya dan hanya jika perhitungan sederhana ini menjadi tidak seimbang. Anggap sajaperdagangan mata uang ini tidak jauh beda dengan perdagangan di pasar2 tradisional kita, hargabawang, misalnya, akan melonjak naik karena berkurangnya pasokan dari Brebes. Atau karenamendekati hari-hari besar permintaan melonjak, jadi jangan heran kalo ibu-ibu ngomel karenaharga ayam naik di pasar2. Hal ini hampir sama saja dengan perdagangan mata uang, hanya bedaskala dan medium saja. Karenanya mindset yang paling awal dimiliki oleh seorang trader, adalahmindset pedagang yang berdagang karena adanya permintaan dan penawaran.


Sebagai contoh coba kita kuantifikasi demand (support) pada chart di atas. Sejak hargaberkonsolidasi/sideways, seorang trader dapat berasumsi bahwa supply and demand beradadalam keseimbangan di level harga 1.0300. The truth is tidak pernah terjadi keseimbangan dalamharga yang fixed. Hanya butuh waktu (sedikit atau banyak) ketidakseimbangan akan terjadi.Ketika harga mulai rally dari demand level (di antara garis merah), kita tahu bahwa lebih banyak buyer (pembeli) yang bersedia membayar pada kisaran level tersebut. Karenanya, jika dan ketikaharga kembali mengunjungi level ini tentunya kita sebaiknya bersiap ambil posisi buyer. Ketikabeli, sesungguhnya kita beli dari orang yang jual setelah terjadi penurunan harga dan pada levelkisaran harga dimana demand melebihi supply.

Ini bukan hal mudah! Trading berdasarkan hukum dan prinsip supply and demand akan mengujiemosi sampai ke dalam tulang badan anda. Seperti bisa dilihat pada gambar di bawah ini, bahwaharga jatuh/drop kembali pada low risk/high reward dimulai dengan red candle atau berita buruk yang mendorong massa atau banyak orang ikut partisipasi jual. Namun seorang trader yangcerdas/smart mengetahui, bahwa bagaimanapun juga begitu seller terakhir sudah melepas orderpada level harga dimana Demand > Supply, maka harga akan kembali bergerak naik.
  
Sample S/D Zone
Ini hanya salah satu contoh visual identifikasi zone supply and demand pada EU di TF D1. Let'ssee seberapa lama harga bermain di area ini, dan apakah demand & supply seperti yang diperlihatkan sebelumnya pada bulan Agustus 2009, atau malah sebaliknya lebih banyak selleryg bersedia terus jual di zone ini.
  
Contoh S/D Zone
Sebelum melanjutkan pembahasan, saya berikan sample2 pic salah satunya pergerakan GU hari ini

perhatikan pada chart atas dimana GU pada TF H1 berkonsolidasi pada zone S/D sebelumnya.Kemudian harga bergerak naik dengan cepat meninggalkan area ini. Jangan merasa ketinggalanharga atau mengejar harga, karena sekarang anda setidaknya telah memiliki base di tf bersangkutan sekiranya harga pullback kembali ke zone ini.Contoh lain dari identifikasi area S/D, perhatikan bagaimana harga EU sesaat saja beradadidalamnya sebelum di reject dari area S/D yang ditandai warna aqua pada TF H1 di window bawah. Ini menandakan bahwa area ini D & S, sehingga dapat disebut dengan demand area.


 

Read More......

Jumat, 04 Mei 2012

DATA EKONOMI PENTING YANG BERPENGARUH PADA PASAR FOREX

Read More......

TENTANG ANALISA FUNDAMENTAL

Read More......

KAMUS FUNDAMENTAL FOREX

Read More......

Rabu, 02 Mei 2012

TEHNIK MEMASANG STOP LOSS

Stop Loss merupakan salah satu cara untuk meminimalisir resiko dan memaksimalkan profit di setiap posisi trading kita. Dengan menggunakan Stop Loss, kita dapat menghindari skenario dimana kita banyak mengakumulasikan profit, akan tetapi satu buah kesalahan / loss yang besar akan menyapu habis jumlah akumulasi total profit kita.
Salah satu teknik yang banyak digunakan oleh beberapa trader yang sukses adalah dengan memindahkan Stop Loss ke tingkat break event point / impas setelah harga bergerak sesuai dengan open posisi. Trailing stop merupakan cara berikutnya yang bisa dilakukan untuk mengunci profit yang sudah anda dapatkan.
Berikut adalah 3 trading tips yang dapat digunakan dalam menentukan Stop Loss:
  • Two-Day Hi/Lo Method
Teknik ini banyak digunakan oleh para fund manager. Penerapan dari teknik ini adalah dengan menempatkan Stop Loss kira-kira 10 pips di atas 2-day-high ataupun 2-day-low pada dua hari sebelumnya. Teknik ini lebih cocok digunakan oleh para long term trader yang mempunyai jumlah capital yang besar.
  • Parabolic Stop and Reversal (SAR)

Read More......

Rabu, 28 Maret 2012

LEVERAGE DAN MARGIN

Apa itu Leverage?
Leverage adalah pinjaman dari broker yang diberikan kepada trader, sehingga dana trader memiliki daya beli yang lebih besar. Leverage dinotifikasikan sebagai rasio perbandingan, misal 1:1, 1:100, 1:500, dan sebagainya. Artinya, kalau ada dana $100 di leverage 1:100 maka $100 tersebut memiliki kekuatan setara $10.000. Jika leverage 1:500, maka dana $100 tadi memiliki kemampuan untuk melakukan transaksi setara $50.000 atau 500x lipat lebih besar dari nominal dana itu sendiri.

Apa itu Margin?
Margin merupakan jaminan yang diberikan kepada broker setiap kali membuka posisi. Besar kecilnya margin dipengaruhi oleh leverage dan besarnya volume trading (lot) yang dibuka oleh trader. Rumus perhitungan margin adalah : Leverage x Volume (Lot) x Contract Size.

ILUSTRASI
Untuk mempermudah pemahaman, mari kita simak ilustrasi di bawah ini. Broker yang diambil sebagai contoh adalah FXOpen, yang memiliki contract size 1 lot = $100.000 dan fasilitas leverage hingga 1:500.

Contract Size
Untuk contract size, harus dikonversikan ke USD. Pair yang berawalan dengan USD/xxx seperti USD/JPY, USD/CHF, USD/CAD, dsb memiliki contract size 1 lot = $100.000 (sudah dalam $, tidak perlu dikonversi). Sedangkan yang berawalan dengan mata uang non USD, misal EUR/USD memiliki kontrak size 1 lot = EUR 100.000 yang artinya setara dengan( EUR 100.000 x 1,435 ) USD atau $143.500 pada saat kurs EUR/USD 1,435. Berarti, jika EUR/USD naik menjadi 1,45 maka contract size akan berubah lagi.

Leverage 1:1 – 1 lot EUR/USD di harga 1,4350

Read More......

Selasa, 20 Maret 2012

SEKEDAR RENUGAN UNTUK TRADER

Read More......

Rabu, 07 Maret 2012

PRINSIP KELIMA MENGANALISA PERGERAKAN HARGA ALA KG

PRINSIP KELIMA
“Dominasi Transaksi Dan Melemahnya Dominasi Transaksi Yang Terjadi Secara Akumulasi Membentuk Dua Kondisi Pergerakan Harga Yaitu Kondisi Trending Dan Kondisi Sideway. Kedua Kondisi Ini Secara Teknis Dapat Dilihat Dengan Mengamati Bentuk Distribusi Data Yang Terbentuk, Baik Secara Visual Maupun Menggunakan Prinsip-Prinsip Pengukuran.”
Sumber : http://www.kgforexworld.com/showthread.php?t=2089

Read More......

PRINSIP KEEMPAT MENGANALISA PERGERAKAN HARGA ALA KG

PRINSIP KEEMPAT
“Dominasi Transaksi Salah Satu Pelaku Pasar Akan Melemah Karena Dua Hal, Pertama Yaitu: Ketika Salah Satu Pelaku Pasar Tidak Dapat Menerima Harga Di Atas Harga Tertinggi atau Di Bawah Harga Terendah Yang Terjadi. Kedua Yaitu: Ketika Volume Transaksi Yang Dilakukan Pelaku Pasar Di Pasar Mata Uang Jumlahnya Sedikit Atau Kecil. Dan Kecil Atau Sedikitnya Volume Transaksi Yang Terjadi Ini Kemungkinannya Hanya Disebabkan Oleh Dua Hal Yaitu, Pertama Mungkin Karena Pelaku Pasar Yang Aktif Di Pasar mata Uang Saat Itu Memang Sedikit Dan Yang Kedua Mungkin Saja Pelaku Pasar Yang Aktif Saat Itu Banyak Tetapi Mereka Tidak Bertransaksi Karena Menunggu Saat Yang Tepat Untuk Bertransaksi Di Pasar Mata Uang”

Seperti yang sudah kita pahami berdasarkan perilaku pelaku pasar atau hukum kesetimbangan pasar maka kita mengetahui bahwa secara garis besar dapat dikatakan bahwa sebenarnya harga itu bergerak dari sebuah area kesepakatan ke area kesepakatan yang terbentuk sebelumnya atau bergerak untuk membentuk sebuah area kesepakatan baru. Area kesepakatan adalah area harga atau range harga di mana harga bergerak bolak-balik sepanjang area atau range tersebut dalam periode waktu tertentu. Jika dilihat dari sudut pandang perilaku pelaku pasar maka area kesepakatan ini adalah area nilai tukar (harga) di mana para pelaku pasar baik yang bertindak sebagai Sellers maupun Buyers merasa ‘nyaman’ untuk bertransaksi di area nilai tukar mata uang tersebut karena harga (nilai tukar) berada dalam batas-batas (range) yang mereka dapat terima atau dengan kata lain ‘minat’ pelaku pasar untuk bertransaksi di area tersebut animo-nya sangat tinggi. Secara teknis area kesepakatan (Consensus Area) ini dapat kita identifikasi dengan mudah pada data pergerakan harga. Semakin sering sebuah level harga dilalui pergerakan harga maka kita tahu bahwa transaksi juga sering dilakukan di level harga tersebut, artinya bisa dikatakan bahwa pelaku pasar menyukai untuk bertransaksi di level harga tersebut. Sebaliknya jika sebuah level harga jarang dilalui pergerakan harga maka kita tahu bahwa transaksi jarang atau sedikit dilakukan di level harga tersebut, artinya bisa dikatakan bahwa pelaku pasar tidak menyukai untuk bertransaksi di level harga tersebut.
Harga akan bergerak keluar dari Consensus Area atau Area Kesepakatannya ketika terjadi ketidak-seimbangan pada ‘minat’ salah satu pelaku pasar, jadi jika ‘minat’ para Buyers meningkat dan lebih besar daripada ‘minat’ para Sellers maka Buyers cenderung akan terlihat lebih sering melakukan transaksi sehingga harga akan terus terakumulasi menaik dan sebaliknya jika ‘minat’ para Sellers meningkat dan lebih besar daripada ‘minat’ para Buyers maka Sellers cenderung akan lebih sering melakukan transaksi sehingga harga akan terakumulasi menurun. Nah, ketika ‘minat’ salah satu pelaku pasar terus meningkat dan ‘minat’ pelaku pasar lainnya menurun atau tidak mampu mengimbangi transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar yang ‘minat’ nya besar maka harga akan terus terakumulasi dalam satu arah. Akumulasi pergerakan harga satu arah ini jika mampu membawa harga keluar dari Area Kesepakatan sebelumnya maka ini adalah indikasi bahwa salah satu pelaku pasar cenderung untuk membawa harga keluar dari Area Kesepakatannya saat ini terlihat semakin besar. Jika keadaan ini terus berlangsung diikuti transaksi-transaksi yang akumulasinya terus membawa harga bergerak ke satu arah dan harga akhirnya benar-benar keluar dari Area Kesepakatan lama maka pelaku pasar yang membawa harga bergerak ke satu arah ini kita katakan mendominasi transaksi-transaksi yang terjadi saat ini.

Nah, ketika salah satu pelaku pasar mendominasi transaksi-transaksi yang terjadi di pasar maka dominasi pelaku pasar tersebut akan cenderung terus bertahan sampai salah satu dari beberapa hal yang dijabarkan secara sangat jelas di Prinsip Keempat di atas terjadi di pasar. Contohnya pada saat transaksi yang terjadi di pasar di dominasi oleh Buyers maka harga akan terus terakumulasi bergerak naik membentuk harga yang terus lebih tinggi dari sebelumnya. Proses akumulasi pergerakan naik ini akan terhenti ketika Sellers tidak dapat lagi menerima nilai tukar (harga) di atas harga tertinggi yang terbentuk dan keadaan ini akan diikuti dengan meningkatnya volume (nilai) dan intensitas transaksi ‘Sell’ yang dilakukan para Sellers. Saat volume (nilai) dan intensitas transaksi ‘Sell’ meningkat maka akumulasi transaksi yang tadinya didominasi transaksi ‘Buy’ akan mengalami penurunan dominasinya. Jika ‘minat’ para Sellers terus meningkat maka akan terjadi semacam usaha dari para Sellers untuk mengimbangi dominasi transaksi-transaksi yang dilakukan Buyers dengan tujuan untuk menekan harga berada pada range area yang disukai Sellers tentu saja. Pada keadaan ini jika ‘minat’ para Buyers tetap tinggi untuk membawa harga lebih tinggi lagi maka akan terjadi semacam perlawanan dari para Buyers yang menyebabkan harga terlihat bergerak pada range tertentu di bawah nilai tukar (harga) tertinggi yang terbentuk saat Buyers masih mendominasi secara penuh. Usaha untuk mengimbangi dominasi para Buyers yang dilakukan para sellers inilah yang jika kita amati pada data-data harga akan terbentuk sebagai Area Kesepakatan (consensus Area).

Dominasi Buyers sebagaimana contoh di atas juga akan terhenti jika volume (nilai) dan intensitas transaksi para Buyers mulai melemah atau mengecil. Melemah atau mengecilnya volume (nilai) dan intensitas para Buyers ini hanya disebabkan oleh dua hal yang mungkin terjadi di pasar yaitu: pertama karena waktu aktif para pelaku pasar untuk bertransaksi sudah selesai (market Closed) atau hampir selesai dan kedua para pelaku pasar menurunkan aktifitas transaksinya karena ‘menunggu’ sesuatu yang secara fundamental berhubungan langsung dengan kecenderungan arah pergerakan nilai tukar mata uang. Saat keadaan ini terjadi dan ‘minat’ para Sellers juga masih kecil maka data harga akan terlihat bergerak datar dalam range yang relative sempit selama waktu tertentu. Keadaan ini sering kita temukan saat pasar London atau New York mendekati waktu Closed nya pada data pergerakan harga. Sebagai seorang analis tugas kita salah satunya adalah memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang disebutkan di atas tadi.

Read More......

PRINSIP KETIGA MENGANALISA PERGERAKAN HARGA ALA KG

PRINSIP KETIGA
“Kemana Kecenderungan Arah Pergerakan Harga Tergantung Sepenuhnya Pada Akumulasi Transaksi-Transaksi Yang Mendominasi Pada Saat Pelaku Pasar Bertransaksi Di Pasar Mata Uang”

Kita tidak pernah tahu kemana dan sampai di mana harga akan bergerak sebagaimana yang kita tegaskan di Prinsip Pertama, tetapi kita dapat menduga kemana kecenderungan arah harga saat ini akan bergerak dengan melihat atau mengamati pergerakannya berdasarkan apa yang terjadi sebelumnya. Dugaan atau perkiraan kemana kecenderungan arah pergerakan harga yang sering digunakan banyak analis sebenarnya didapatkan dengan menggunakan beberapa reference atau patokan untuk mendefenisikan kecenderungan arah pergerakan harga saat ini. Apapun patokan yang digunakan untuk menentukan kecenderungan arah saat ini adalah ‘benar’ selama patokan tersebut secara logika dapat diterima dan memiliki latar belakang yang memiliki alasan kuat untuk dapat digunakan sebagai patokan. Nah, sebagai analis kita harus memilih patokan apa yang akan kita gunakan untuk menentukan kecenderungan arah pergerakan harga saat ini dan sebagai analis tentu saja kita akan memilih patokan yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan peka terhadap perubahan serta mencerminkan kecenderungan arah yang sebenarnya terjadi pada harga saat ini dengan probabilitas yang tinggi.
Metoda atau Teknik untuk menentukan kecenderungan arah pergerakan harga yang berkembang dan banyak digunakan saat ini selalu menggunakan sejumlah data harga sebelumnya baik dalam jumlah banyak atau sedikit sebagai bahan dasar untuk mendefenisikan kecenderungan arah harga. Artinya secara teknis untuk menentukan kecenderungan arah harga saat ini para analis sebenarnya hanya membandingkan harga saat ini terhadap data-data harga sebelumnya lalu kemudian membuat defenisi kecenderungan arah harga saat ini berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang digunakan pada metoda atau teknik yang digunakannya. Jadi mau pakai metoda wave, candlestick, support-resistance, supply-demands, price action, statistik dan lain sebagainya maka kita tahu bahwa metoda-metoda tersebut menggunakan data-data harga sebelumnya sebagai reference. Nah, secara sederhana maka saya dapat katakan bahwa untuk mendefenisikan kecenderungan arah pergerakan harga itu saat ini adalah ‘naik’ atau ‘turun’ apapun metoda atau teknik yang digunakan sebenarnya dilakukan dengan hanya membandingkan harga saat ini terhadap nilai harga tertentu di periode waktu sebelumnya. Dan dari sini kita juga dapat mengerti dan memahami bahwa ketika terjadi perbedaan pendapat antara satu analis dan analis lainnya mengenai kecenderungan arah pergerakan harga saat ini kemungkinannya disebabkan adanya perbedaan pada penggunaan metoda dan data reference yang dipakai dalam analisanya.

Sebagai analis tugas kita seperti saya sampaikan di atas adalah menentukan metoda yang memiliki tingkat akurasi tinggi, peka terhadap perubahan dan mampu merepresentasikan kondisi kecenderungan pergerakan harga yang terjadi saat ini secara nyata sehingga informasi yang kita dapatkan tepat atau hampir mendekati kenyataan yang terjadi pada harga. Dari apa yang sudah kita pahami maka sebetulnya kemana kecenderungan harga akan bergerak saat ini sepenuhnya tergantung pada mayoritas jenis transaksi yang dilakukan pelaku pasar saat ini, artinya jika saat ini mayoritas pelaku pasar melakukan transaksi ‘Sell’ maka tentu saja saat ini kecenderungan harga untuk bergerak turun adalah lebih besar. Dan sebaliknya jika mayoritas pelaku pasar saat ini melakukan transaksi ‘Buy’ maka tentu saja kecenderungan harga untuk bergerak naik adalah lebih besar. Nah, berdasarkan pengertian sederhana ini dapat kita simpulkan bahwa untuk mengetahui mayoritas jenis transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar seperti yang sudah disinggung di Prinsip Kedua maka kita membutuhkan titik awal (Starting Point) pengukuran untuk menghitung atau mengetahui transaksi apa yang mendominasi pasar (Mayoritas) saat ini berdasarkan akumulasi dari transaksi-transaksi yang terjadi.

Seperti kita ketahui para pelaku pasar tidak selalu melakukan jenis transaksi yang sama, saat ini mungkin saja satu pelaku pasar melakukan transaksi ‘Sell’ dan beberapa saat kemudian ada pelaku pasar lain yang melakukan transaksi ‘Buy’. Saat pelaku pasar melakukan transaksi ‘Sell’ maka harga akan bergerak turun dan saat pelaku pasar melakukan transaksi ‘Buy’ maka harga akan bergerak naik. Nah, katakan seperti contoh tadi misalkan harga awal adalah ‘5’ nilainya kemudian karena ada transaksi ‘Sell’ dalam nilai (volume) tertentu yang menyebabkan harga turun 2 points sehingga harga menjadi ‘3’ nilainya. Lalu katakanlah 10 detik kemudian ada pelaku pasar yang melakukan transaksi ‘Buy’ dalam volume tertentu yang menyebabkan harga naik 10 points sehingga harga berubah menjadi ‘13’ nilainya maka artinya dalam waktu 10 detik jika kita lihat dari nilai harga awal yaitu ‘5’ berarti terjadi kenaikan 8 points karena harga 10 detik kemudian menjadi ‘13’ nilainya. Nah, pada kenyataannya transaksi-transaksi yang dilakukan para pelaku pasar ini bisa kapan saja seperti yang sudah disampaikan pada Prinsip Pertama dan berapa besar volume (nilai) transaksi yang akan mereka lakukanpun kita tidak pernah tahu. Kita hanya bisa mengetahui transaksi-transaksi tersebut terjadi setelah pelaku pasar melakukannya dan kemana kecenderungan arah perubahan harga (nilai tukar) yang terjadi tergantung sepenuhnya pada akumulasi volume (nilai) transaksi yang dilakukan para pelaku pasar. Jika dilakukan pengukuran dari waktu tertentu sebelumnya sampai saat ini volume (nilai) transaksi ‘Buy’ lebih besar dari volume (nilai) transaksi ‘Sell’ maka otomatis kita akan melihat harga (nilai tukar) bergerak naik dari nilai tukar awal dan begitu juga sebaliknya. Dari pemahaman ini kita dapat simpulkan bahwa akumulasi volume (nilai) transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar berbanding lurus dengan besarnya perubahan harga, artinya akumulasi volume (nilai) transaksi-transaksi yang terjadi dapat kita hitung dengan mengamati perubahan pada harga itu sendiri sebetulnya.

Melalui pemahaman inilah kemudian para analis mengembangkan berbagai macam metoda untuk dapat mengetahui kecenderungan arah pergerakan harga untuk membantu mereka dalam memilih keputusan transaksi apa yang sebaiknya mereka lakukan saat bertransaksi di pasar mata uang. Banyak sekali latar belakang teori atau konsep dari metoda-metoda yang dikembangkan untuk mengetahui kecenderungan arah pergerakan harga ini seperti statistik, trigonometri, korelasi antara variable-variabel yang mempengaruhi pergerakan harga, perilaku pelaku pasar, fundamental atau gabungan dari beberapa teori dan konsep-konsep tersebut. Apapun latar belakang teori atau konsep yang digunakan para analis untuk mengembangkan metodanya semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengetahui ‘kecenderungan arah pergerakan harga’ saat ini. Perbedaan setiap metoda secara teknis akan terlihat pada tingkat akurasi dan kecepatan metoda-metoda tersebut dalam menerjemahkan informasi-informasi yang dibutuhkan sang analis dalam menganalisa dan membuat keputusan. Dan perbedaan tingkat akurasi dan kecepatan sebuah metoda dalam menerjemahkan informasi tidak berarti mencerminkan baik atau buruknya sebuah metoda, karena hal ini sepenuhnya tergantung dari seberapa akurat dan seberapa cepat sang analis membutuhkan informasi yang dibutuhkannya. Sederhananya seorang trader dengan type scalper dan type long term akan membutuhkan tingkat akurasi dan kecepatan yang berbeda dari informasi-informasi yang dibutuhkannya.

Read More......

PRINSIP KEDUA MENGANALISA PERGERAKAN HARGA ALA KG

PRINSIP KEDUA
“Harga Bergerak Karena Adanya Transaksi-Transaksi Yang Dilakukan Pelaku Pasar“

Harga bergerak penyebabnya hanya satu yaitu karena adanya transaksi-transaksi mata uang yang dilakukan pelaku pasar. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa jika tidak ada transaksi-transaksi mata uang yang dilakukan pelaku pasar maka nilai tukar mata uang atau harga tidak akan pernah berubah dari nilai tukarnya semula. Dengan memahami prinsip ini kita menyadari bahwa kehadiran atau keberadaan pelaku pasar di Forex Market berhubungan langsung dengan perubahan yang terjadi pada harga, karena hanya dengan adanya para pelaku pasar di Forex Market lah maka transaksi-transaksi mata uang memungkinkan untuk terjadi. Jadi jika harga bergerak atau berubah-ubah nilainya maka kita tahu bahwa pelaku pasar ada di pasar saat itu. Nah, dari sini kita dapat memahami mengapa harga terlihat bergerak sangat aktif dan bergerak dalam range yang lebar ketika beberapa Forex Market buka dalam waktu yang bersamaan, karena tentu saja pelaku pasar yang aktif menjadi lebih banyak jumlahnya saat dua buah market atau lebih buka dalam waktu yang bersamaan. Nah, sebagai analis kita harus mengetahui kapan sebuah market buka dan kapan sebuah market tutup serta di market mana saja pelaku pasar banyak berada untuk membantu efektifitas strategi yang kita kembangkan dari analisa yang kita lakukan.
Mengetahui kapan sebuah Forex Market itu buka atau tutup akan membantu kita untuk melihat kecenderungan transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar di setiap Market Session. Informasi ini sangat penting tetapi seringkali banyak analis pemula mengabaikannya. Padahal dengan mengamati pergerakan harga yang terjadi terhadap nilai harga Open (Harga Pembukaan) di setiap Market Session kita secara langsung dapat mengetahui kemana kecenderungan arah pergerakan harga yang terjadi saat ini. Sederhananya kan kita tahu bahwa kecenderungan arah pergerakan harga itu naik jika harga cenderung bermain di atas nilai harga pembukaan sebuah Market Session dan kita tahu bahwa kecenderungan arah pergerakan harga itu turun jika harga cenderung bermain di bawah nilai harga pembukaan sebuah Market Session. Nilai Open atau harga pembukaan di setiap Market Session adalah ibarat nilai harga awal (starting price) sebelum terjadinya transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar selanjutnya di Session Market tersebut. Jadi dengan kata lain kemana pelaku pasar di setiap Market Session tersebut akan membawa harga dapat kita lihat dengan membandingkan harga yang terbentuk saat ini dengan nilai harga saat Market Session tersebut buka (Open).

Read More......

PRINSIP PERTAMA MENGANALISA PERGERAKAN HARGA ALA KG


PRINSIP PERTAMA
“Tidak Ada Yang Tahu Kemana Dan Sampai Di mana Nilai Tukar Sebuah Pasangan Mata Uang Akan Bergerak”

Prinsip ini mesti dipegang teguh oleh setiap analis untuk menimbulkan dan memunculkan kesadaran bahwa kemana nilai tukar mata uang akan bergerak setelah saat ini adalah sebuah ketidak-pastian. Ketidak-pastian ini muncul karena dari banyaknya parameter-parameter yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya pergerakan nilai tukar sebuah pasangan mata uang, ada sebuah parameter yang belum dapat ditentukan secara pasti (eksak) ukurannya. Para analis mendefenisikan parameter yang belum memiliki ukuran ini sebagai minat setiap pelaku pasar yang aktif bertransaksi saat itu. Minat para pelaku pasar inilah yang berperan sangat penting dalam mempengaruhi keputusan yang dilakukan oleh setiap pelaku pasar saat bertransaksi di pasar mata uang (Forex Market). Para analis kesulitan untuk mengukur ‘minat’ ini sebagai sesuatu yang eksak dikarenakan penyebab munculnya ‘minat’ pada setiap pelaku pasar ternyata sangatlah bervariasi atau dengan kata lain banyak sekali hal-hal yang dapat menjadi penyebab munculnya ‘minat’ ini pada setiap pelaku pasar. Dan yang lebih buruknya lagi diketahui juga bahwa ‘minat’ setiap pelaku pasar ini ternyata bisa berubah dan muncul kapan saja. Pengaruhnya pada pergerakan harga ini berarti bahwa harga bisa bergerak terus ke satu arah atau bisa saja tiba-tiba berhenti atau langsung berbalik arah tanpa ada peringatan apapun atau tanpa ada tanda apapun yang dapat kita deteksi untuk mengantisipasi pergerakan tersebut.
Nah, dengan memiliki kesadaran bahwa ‘tidak ada yang tahu kemana dan sampai dimana nilai tukar sebuah pasangan mata uang akan bergerak setelah saat ini’ maka kita sebagai analis akan dipaksa untuk selalu mempersiapkan segala resiko yang mungkin muncul dari setiap keputusan yang kita ambil ketika bertransaksi di Forex Market. Setiap analis berpengalaman selalu mempersiapkan dua skenario dalam setiap keputusan yang diambilnya setelah melakukan analisa dan penarikan kesimpulan. Skenario pertama adalah skenario yang akan dijalankannya dan skenario kedua adalah skenario yang akan dijalankannya hanya jika skenario pertama tidak bekerja sebagaimana analisa dan penarikan kesimpulan yang telah dilakukannya.

Read More......

Senin, 05 Maret 2012

Analisa EU, 05 Maret 2012

  

Dari gambar diatas hampir semua indikator udah menunjukkan sell strong dan disamping itu fundamental masih mendukung USD untuk terus menguat. sekarang di TF H4 EU lagi mencoba untuk berusaha menembus area fibo 38.2 tepatnya berada di area 3160/50. kalau bisa break di area fibo 23.6 kemungkinan EU untuk menembus low 17-02-2012 (1.2974) semakin besar dan kalau gagal kemungkinan EU akan swing lagi ke area fibo 50.0 - 61.8.

semoga bermanfaat

Read More......

Senin, 27 Februari 2012

STRATEGI TRADING SISTEM SIDUS

Cara trading disini menggunakan strategi Sidus sytem yang cukup efisien untuk mendapatkan keuntungan dari Forex Trading. Sistem ini adalah gabungan system BGX dan Vegas yang cukup populer.

Mata uang uang disarankan EUR/USD dan EUR/GBP (pilih salah satu saja). Waktu trading pada saat US open (19.00 WIB) atau Europe Open (14.00 WIB)

Metodenya sederhana tapi cukup efektif untuk melihat trend pergerakan harga. Indikator-indikator yang digunakan

1. Time Frame 1 Jam (1H) gunakan chart candlestick atau chart bar
2. EMA 18 dan EMA28 (warna merah dua-duanya)
3. WMA 5 (warna biru) dan WMA 8 (warna kuning)

Masalah warna bisa diatur sesuai selera.
Untuk mensetup Indikator Sidus Sistem di Platform Marketiva, setelah login melalui streamster Anda bisa langsung mensetup indikator2 diatas dengan cara yang mudah

1. Time frame 1 jam dan candlestick atau bar chart
Klik kanan pada bagian bidang yang menampilkan grafik (charting. Akan muncul beberapa pilihan (options). Pilihlah “Timescale” Lalu klik “Hourly “ (jam) maka data grafik akan memunculkan data harga (Open, High, Low, Close) setiap 1 Jam
Klik kanan lagi bidang grafik pilih “Style”. Lalu klik “Candlesticks” atau “Bar Chart” (terserah Anda. Gambar grafik akan berubah sesuai pilihan Anda


2. EMA 18 dan EMA 28 (merah)
Klik kanan bidang grafik, akan muncul options
Pilih “Indicators” setelah itu pilih “Moving Average”. Lalu akan uncul kolom isian. Pada kolom “Type” pilihlah”Exponential (EMA=Exponential Moving Average)
Rubahlah angka default “Period” menjadi “18″ lalu klik kotak warnanya “Line Color” pilih warna “merah”.
Klik “OK”.Anda sekarang memiliki garis EMA18 warna merah
Lakukan hal yang sama sekali lagi seperti di atas untuk membuat garis “EMA 28 warna merah”.
Bila sudah maka Anda sekarang memiliki 2 garis EMA yaitu EMA18 dan EMA 28 masing masing warna merah.


3. WMA 5 (biru) dan WMA 8 (kuning)
Klik kanan bidang grafik, akan muncul options. Pilih “Indicators” setelah itu pilih “Moving Average”. Lalu akan uncul kolom isian. Pada kolom “Type” pilihlah”Weighted (WMA=Weightedl Moving Average). Ubahlah angka default “Period” menjadi “5″ lalu klik kotak warnanya “Line Color” pilih warna “biru”


Klik “OK”. Anda sekarang memiliki garis WMA 5 warna Biru
Lakukan hal yang sama sekali lagi seperti di atas untuk membuat garis “WMA 8 warna kuning”.
Bila selesai maka Anda sekarang memiliki 2 garis WMA yaitu EMA 5 (biru) dan EMA 8 (merah)


4. Secara keseluruhan pada grafik harga (charting) Anda sekarang memiliki 4 garis MA.
Yaitu garis EMA 18 (merah), EMA 28 (merah), WMA 5 (biru) dan WMA 8 (kuning). Cobalah “Save” Setup Anda ini sehingga Anda tidak perlu mengatur setting-annya setiap kali login. Untuk Men-“save” Klik Kanan Bidang Grafik kemudian pilih “Save Chart“. Isi Nama file sesuai selera Anda mis; “Sidus System” setelah itu klik “OK”. Settingan Anda sudah tersave aman. Untuk menghapus, mengedit mengatur dsb Anda bisa melakukan dengan cara yang sama. Tinggal klik Kanan bidang grafik (Charting).


Aplikasi Sidus System
 
EMA 18 dan EMA 28 (masing2 merah)
adalah merupakan 2 garis tunnel untuk membantu Anda menentukan kapan mulainya sebuah trend dan kapan trend itu berakhir. (jangka panjang)

WMA 5 (biru) dan WMA 8 (kuning)
Adalah garis yang akan membantu kita kapan kita harus memasuki trend itu (Open Position), dan garis ini juga akan menunjukan kuat tidaknya sebuah trend (jangka pendek)

Entry Signal
Lakukan Open position (sell atau buy) hanya pada saat Tunnel (EMA 18 dan EMA 28) mulai saling bersilangan (cross) atau benar2 sempit

Ambil Posisi Buy (Long)

Bila WMA 5 dan WMA 8 melewati /menyilang garis Tunnel (EMA 18 dan EMA 28)
dari bawah ke atas. Jika WMA 5 melintasi garis WMA 8 dari bawah ke atas berarti trend pergerakan harganyanya sangat kuat.

Ambil Posisi Sell (Short)

Bila WMA 5 dan WMA 8 melewati /menyilang garis Tunnel (EMA 18 dan EMA 28)
dari atas ke bawah. Jika WMA 5 melintasi garis WMA 8 dari atas ke bawah berarti trend pergerakan harganyanya sangat kuat.

Exit Signal (Keluar dari posisi BUY atau SELL)
Bila mengambil posisi BUY, Waspada bila garis WMA 5 bergerak menyilang turun dari atas ke bawah garis WMA 8 dan Keluar (exit) dari posisi ini bila garis WMA 5 WMA 8 meyilang turun dari atas ke bawah garis Tunnel (Celah EMA 18 dan EMA 28)

Bila mengambil posisi SELL, Waspada bila garis WMA 5 bergerak menyilang naik dari bawah ke atas garis WMA 8 dan keluar (exit) dari posisi ini bila garis WMA 5 dan WMA 8 bergerak menyilang naik dari bawah ke atas garis Tunnel (Celah EMA 18 dan EMA 28)

Dan Selalu keluar dari posisi Anda bila Tunnel (celah EMA 18 dan EMA 28) benar2 menyempit dan bahkan bersilangan. Hal ini menunjukan terjadinya perubahan arah trend (trend reversal).

Bila Anda melihat perubahan pergerakan trend harga seperti saat tunnel (celah EMA) menyempit atau bersilangan, tutup posisi sebelumnya dan buka posisi baru sesuai arah trend. Contoh bila Sebelumya Anda mengambil Posisi BUY kemudian Anda melihat perubahan harga, Tutup posisi BUY lalu Buka posisi baru yaitu SELL.. Ingat Jadikan “Trend Sebagai Teman”

Direkomendasikan untuk metode ini gunakan stop loss 10-15 pips untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

Read More......

STRATEGI TRADING SISTEM BGX

Cara trading disini menggunakan strategi BGX sytem untuk menentukan Open position dan exit .
  • Mata uang uang disarankan GBP/USD, EUR/USD, USD/CHF, EUR/JPY (pilih salah satu saja). 
  • Waktu trading pada saat US open (19.00 WIB) atau Europe Open (14.00 WIB)
Indikator yang digunakan
1. Time frame grafik 30 menit Candle Stick atau Bar
2. Garis WMA 5 (warna biru) WMA 20 (Oranye) dan WMA 100 (hijau)
3. Indikator RSI 14 (default)

Untuk mensetup Indikator BGX Sistem di Platform Marketiva, setelah login melalui Streamster Anda bisa langsung mensetup indicator-indikator diatas dengan cara seperti ini:

1. Time frame 30 menit dan Candle Stick atau Bar
Klik kanan pada bagian bidang yang menampilkan grafik (charting)Akan muncul beberapa pilihan (options). Pilihlah “Timescale” Lalu klik “30 minutes“ (30 menit) maka data grafik akan memunculkan data harga (Open, High, Low, Close) setiap 30 menit. Klik kanan lagi bidang grafik pilih “Style”. Lalu klik "Candlesticks" atau "Bar Chart" (terserah Anda). Gambar grafik akan berubah sesuai pilihan Anda


2. WMA 5 (Biru) dan WMA 20 (Oranye) WMA 100 (Hijau)
Klik kanan bidang grafik, maka akan muncul options. Pilih “Indicators” setelah itu pilih "Moving Average". Muncul Tab Pilihan; pada kolom "Type" pilih "Weighted"(WMA=Weightening Moving Average). Ubahlah angka default kolom "Period" menjadi "5" lalu klik “Line Color" kotak warnanya pilih warna “Biru”. Klik "OK". Anda sekarang memiliki garis WMA 5 warna Biru. Lakukan hal yang sama untuk membuat garis WMA 20 warna oranye dan garis WMA 100 warna hijau.


Bila sudah Anda lakukan, maka Anda sekarang memiliki 3 garis WMA yaitu WMA 5 (biru), WMA 20 (Oranye) dan WMA 100 (hijau) pada grafik harga Anda.


3. Indikator RSI 14
Klik kanan bidang grafik, akan muncul options. Pilih “Indicators” setelah itu pilih "Relative Strenght Index (RSI)" . Isi kolom "periode" dengan 14


4. Cobalah “Save” settingan Anda ini sehingga Anda tidak perlu mengatur setting-annya setiap kali login.
Untuk Men-“save” Klik kanan Bidang Grafik kemudian pilih “Save Chart “ Isi Nama file sesuai selera Anda mis; “BGX System” setelah itu klik "OK". Settingan Anda sudah tersave aman.


Untuk menghapus, mengedit mengatur dsb Anda bisa lakukan dengan cara yang sama. Tinggal klik Kanan bidang grafik (Charting).


Aplikasi BGX System
WMA 5 (biru) untuk mengikuti harga market.
WMA 20 (oranye) untuk konfirmasi entry (OP)
WMA 100 (hijau) untuk identifikasi trend harian


Bersiap Ambil Posisi “Buy” Bila:
WMA 5 mengcross WMA 20 dari bawah ke atas
WMA 5 dan WMA 20 berada di atas WMA 100
RSI berada di atas point 50 (garis tengah)
Entry (OP) saat harga 30 pip di atas harga cross WMA 5 dan WMA 20


Bersiap Ambil Posisi “Sell” Bila:
WMA 5 mengcross WMA 20 dari atas ke bawah
WMA 5 dan WMA 20 berada di bawah WMA 100
RSI berada di bawah point 50. Entry (OP) saat harga 30 pip di bawah harga cross WMA 5 dan WMA 20


Target point 30 pip dan stop loss minus 5 dari persilangan (cross) WMA 5 dan WMA 20


Contoh Trading :
Bila suatu saat WMA 5 mengcross WMA 20 dari atas ke bawah pada titik harga 1.2530 serta RSI menunjukan posisi di atas garis tengah (50). Bersiaplah mengambil posisi “BUY” pada saat harga 30 pip di atas harga cross (1.2530 + 0.0030 (30 pip)) yaitu di 1.2560. Lalu pasang stop loss minus 5 pip di bawah garis cross (1.2530 – 0.0005) yaitu di 1.2525.


Gunakan uang virtual terlebih dahulu sampai Anda benar2 mengenal Forex Trading Online ini. Pilihlah strategi yang sesuai dengan diri Anda sendiri. Dan jangan pernah berhenti untuk selalu menambah pengalaman dan pengetahuan Anda di bidang ini.

Read More......

Selasa, 27 September 2011

STOCHASTICS OSCILLATOR

Pada dasarnya penggunaan stochastic oscillator tidak jauh berbeda dengan RSI. Mereka berdua sama-sama bisa memberikan perkiraan keadaan overbought atau oversold. Bedanya, stochastic oscillator memiliki dua buah garis yang disebut dengan %K (biasa disebut slow stochastic) dan %D (biasa disebut fast stochastic).

Kita lihat bahwa garis %K dan %D selalu bergerak bolak-balik di antara level 80 dan 20 (garis horizontal putus-putus). Area di atas 80 disebut area overbought, sementara yang di bawah 20 disebut area oversold.
Sinyal sell diberikan stochastic ketika garis %K memotong garis %D di area overbought. Sedangkan sinyal buy diberikan ketika garis %K memotong garis %D di area oversold.
Sama halnya seperti RSI, kelemahan stochastic adalah ketika saat trending ia tak bisa memberikan sinyal yang akurat. Maka dari itu kombinasi dengan MA juga sering menjadi solusinya.

Read More......

ANALISA DENGAN FIBONACCI RETRACEMENT

Fibonacci adalah nama panggilan seorang ahli matematika Eropa abad pertengahan bernama asli Leonardo Pisano. Nama ‘Fibonacci’ digunakannya karena ia merupakan anak lelaki dari keluarga Bonacci. Pada tahun 1240 Leornardo Pissano Fibonacci menemukan sebuah deret yang dinamakan sesuai dengan nama dirinya yaitu deret Fibonacci. Deret ini sedianya digunakan untuk menjawab sebuah persoalan matematika klasik pada jamannya. Sekedar mengingatkan, lahirnya deret tersebut berasal dari pertanyaan klasik seputar kelinci yang berbunyi :

“Seorang pria menempatkan sepasang Kelinci pada sebuah tempat yang dikelilingi oleh tembok sehingga terisolasi oleh dunia luar. Berapa pasang kelinci yang dihasilkan apabila sepasang kelinci menghasilkan sepasang kelinci lainnya yang juga akan produktif pada bulan berikutnya dan demikian seterusnya?”

Berapakah jawaban anda? sedikit, banyak, tak terhingga? ingat lho.. kita bukan sedang duduk dalam kelas beginner lagi.
Hahaha, saya sendiri juga tidak pernah menghitungnya. Namun Fibonacci berhasil memecahkannya dengan membuat sebuah deret yang dikenal sebagai deret Fibonacci.
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144…

Dari deret itulah lahir sebuah bilangan yang dikenal sebagai Golden ratio ( rasio emas ). Ia menemukan bahwa banyaknya bentuk indah di alam yang memiliki angka-angka rasio tertentu. Angka rasio yang paling sering muncul adalah 1:1.618.

Coba Anda berdiri dan ukur jarak
dari ujung kepala ke pusar Anda, lalu kita ukur jarak dari pusar Anda ke lantai. Jika bentuk tubuh anda cukup proporsional, perbandingan keduanya adalah 1:1.618, kurang lebih.

OK, kita tidak akan membahas Tuan Fibonacci dan matematika lagi. Bisa-bisa nanti pembicaraan kita terlalu jauh hingga ke rasio ruas cangkang nautilus.

Berkaitan dengan rasio itu, para teknikalis lalu berpikir: kalau angka-angka rasio itu berlaku di alam, mestinya berlaku juga untuk pergerakan harga pasar. Lalu muncullah sebuah indikator yang disebut dengan Fibonacci Retracement.

Sederhananya, Fibonacci retracement bisa digunakan untuk menentukan support maupun resistance dari pergerakan harga. Coba perhatikan gambar grafik berikut ini:
Jika kita perhatikan, meskipun pergerakan harga berada dalam uptrend, namun ia tak pernah bergerak dalam satu garis yang benar-benar lurus. Selalu ada “pembalikan-pembalikan” kecil yang sering kita istilahkan dengan “koreksi” atau “swing”.
Nah, Fibonacci retracement bisa berguna untuk mengukur sampai sejauh mana koreksi itu kira-kira akan terjadi. Dalam trading, level Fibonacci retracement yang menjadi level kunci adalah 38.2%, 50%, 61.8%. Terkadang, level 76.4% juga dijadikan referensi.
Untuk menentukan level Fibonacci retracement ini kita harus menarik garis dari titik “swing high” ke “swing low” atau sebaliknya. Untuk menjelaskan masalah “swing” ini lebih mudah dengan menggunakan gambar berikut ini:
Pada pergerakan naik, harga biasanya bergerak dari titik A (=swing low) menuju titik B (=swing high). Fibonacci retracement kita tarik dari titik A ke titik B. Turunnya harga (koreksi) paling dekat diperkirakan hingga ke level 38.2%, target berikutnya adalah level 50%, dan level kuncinya adalah di 61.8%. Dengan kata lain, koreksi terjauh kita harapkan adalah di level 61.8% (titik C pada gambar).
Karena koreksi terjauh kita harapkan hanya hingga level 61.8% (dan memang ini yang sering terjadi), maka kita bisa bersiap melakukan aksi di level tersebut. Artinya, kita bisa bersiap-siap melakukan BUY apabila harga telah mencapai level 61.8% (titik C) setelah turun dari titik B. Targetnya adalah titik D (0.0%) dan batasan resikonya adalah di level 100%.
Sedangkan pada pergerakan turun, Fibonacci retracement kita tarik dari swing high ke swing low. Level-level retracement-nya sama dengan gambar sebelumnya, hanya saja posisinya terbalik. Agar lebih jelas, bisa kita lihat pada gambar berikut:

Dalam keadaan ini, kita bisa melakukan SELL di titik C. targetnya adalah titik D, sementara batasan resikonya di Fibonacci level 100%.
Berikut ini adalah contoh penerapannya pada grafik:
Meskipun demikian, tidak berarti kita hanya boleh melakukan sell atau buy di level 61.8% saja. Terkadang, di level 76.4% pun kita masih bisa melakukan buy atau sell.
Yang harus kita perhatikan adalah jangan sampai level 76.4% tembus. Level ini sering disebut sebagai level “kritis”. Jika level ini tembus, maka kecenderungannya akan terjadi reversal (pembalikan arah), bukan lagi koreksi. Pada gambar di atas, meskipun upper shadow dari candlestick sudah menembus level 76.4%, namun ternyata harga penutupannya masih di bawah level 76.4%, sehingga level ini belum bisa dianggap tembus .

Read More......

PSIKOLOGI DALAM TRADING

Trading itu seperti seni yang melibatkan emosi. Mungkin Anda adalah seseorang yang memiliki IQ tinggi, tapi jika tidak bisa mengontrol emosi akan berbuah percuma belaka. Hal ini mungkin saja terjadi dimana Anda tidak bisa sesukses trader yang ber-IQ standar namun matang dalam mengontrol emosinya.

Banyak sekali trader yang gagal karena faktor psikologis ini. Untuk itu ada beberapa tips yang mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kelangsungan trading Anda.

3M’s of successful trading: Mind, Method, and Money
Ketiganya harus selaras, serasi dan seimbang. Mind berkaitan erat dengan faktor psikologis seperti emosi, termasuk juga di dalamnya penerapan risk management. Metode berhubungan dengan strategi, sistem trading dan analisis. Money? Hmm… mana mungkin bisa trading tanpa uang yang cukup?

Bayangkan jika Anda punya uang banyak, tapi dalam trading Anda mengabaikan analisis apalagi risk management. Atau jika Anda punya sistem trading yang bagus tapi tak ada dana untuk menjalankannya. Percuma kan?


Plan your trade, trade your plan
Ya, betul. Rencanakan segalanya. Untuk menjadi trader yang sukses, aturan pertama yang harus kita patuhi adalah trading plan kita sendiri. Kuncinya adalah disiplin. Jika trading plan kita mengatakan kita harus keluar dari pasar, lakukanlah. Jangan ada tawar menawar. Melanggar trading plan kita sendiri adalah awal kegagalan dalam trading.

Fear is nothing, act is everything
Rasa takut itu alamiah dan manusiawi. Tapi ketakutan yang berlebihan untuk melaksanakan sistem trading kita justru mencegah kita untuk mendapatkan peluang keuntungan.

Kalau rugi bagaimana? Tidak ada orang yang mau rugi. Tapi ingatlah bahwa resiko adalah bagian tak terpisahkan dari bisnis. Atasi ketakutan Anda akan resiko dengan menerapkan risk management dan risk to reward ratio yang baik. Kita punya ilmunya, mengapa tidak diterapkan?

Don’t be greedy
Jangan serakah! Jika target keuntungan kita sudah tercapai, sebaiknya segeralah keluar dari pasar. Seringkali para trader terjebak dalam pergerakan harga karena terlalu bernafsu menangkap “ikan besar”. Misalnya, ketika target profitnya sudah tercapai dan posisi sudah ditutup, ternyata harga masih meneruskan pergerakannya. Seandainya posisi itu belum ditutup, profit yang dihasilkan seharusnya bisa lebih besar. Akhirnya trader itu mencoba mengikuti pergerakan pasar dengan membuka posisi lagi dengan terburu-buru.

Ada baiknya kita menenangkan diri dulu setelah menutup posisi kita, baik saat untung maupun rugi, sehingga keputusan yang kita ambil bukanlah keputusan yang terburu-buru dan emosional.

Don’t bet the farm
Jangan pertaruhkan seluruh dana Anda dalam transaksi. memang jika ‘taruhan’ makin besar, untungnya juga makin besar. Tapi ini juga berarti resikonya pun makin besar pula. Tetaplah berpatokan pada trading plan dan money management plan Anda. Ingatlah bahwa pelanggaran terhadap trading plan merupakan awal kegagalan dalam trading.

Cut your losses early, let your profits run
Jangan terbalik. Segeralah buang kerugian Anda seminim mungkin, dan biarkan profit Anda terus berlari menuju sasarannya. Banyak sekali trader melakukan hal yang sebaliknya. Mereka bisa bertahan dengan membiarkan posisi yang merugi hingga ratusan pips, namun ketika keuntungan baru hanya beberapa pips sudah kebingungan ingin segera menutup posisi. Jangan lakukan hal seperti ini!

Intuition: friend or foe?

Intuisi itu teman atau musuh? Ini pertanyaan yang menarik.

Pernah ada yang bertanya, “Bolehkah saya menggunakan insting dalam trading?”

Saya membedakan “insting” dengan “intuisi”. Insting itu muncul secara alamiah, tanpa harus ada proses belajar. Contohnya, lebah bisa tahu cara membuat sarang yang kuat tanpa harus kuliah di jurusan arsitektur. Nah, kalau “intuisi” lebih didapatkan melalui belajar dan dari pengalaman. Misalnya bagi kita yang terbiasa menyetir, tahu persis kapan kita harus menginjak kopling, mengganti persneling, memberi tekanan pada pedal gas, berapa besar sudut yang diperlukan untuk berbelok, bahkan mengerem mendadak pada situasi darurat.

Dalam trading, yang lebih bisa dipercaya adalah intuisi daripada insting. Intuisi seorang trader terbentuk dari pengalaman bertahun-tahun mengamati dan mengenali pergerakan harga. Terkadang ia bisa tahu ke mana harga akan bergerak hanya dengan sepintas melihat grafik. Namun, sangat tidak disarankan hanya mengandalkan intuisi tanpa didasari oleh analisis obyektif yang mendukung.

Read More......

TIPS MELAKUKAN ANALISA TEKNIKAL

Tips-tips dalam melakukan analisis teknikal:

• Jangan menggunakan terlalu banyak indikator
Kebanyakan trader pemula menganggap semakin banyak indikator yang mereka gunakan, maka semakin akuratlah prediksi mereka. Anggapan ini salah. Justru semakin banyak indikator yang Anda gunakan akan membuat Anda semakin bingung untuk mengambil keputusan. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengkombinasikan indikator, misalnya indikator untuk trend (MA misalnya) dikombinasikan dengan indikator osilator (contoh: RSI atau stochastics). Jangan terlalu banyak, cukup dua atau tiga macam saja agar Anda tidak bingung.

• Gunakan indikator yang dimengerti saja
Ya, cukup yang Anda mengerti saja. Pelajari dengan seksama hingga Anda tahu bagaimana cara menggunakannya, lalu praktekkan.

Jika Anda sudah merasa nyaman dan bisa mengumpulkan profit secara konsisten dengan indikator itu, jangan mencoba sesuatu yang belum pernah Anda buktikan profitabilitasnya.

• Simple is better
Bagus atau tidaknya indikator bukan tergantung pada rumit atau tidaknya indikator itu, melainkan pada bisa atau tidaknya si trader menggunakannya. Semakin sederhana, maka semakin Anda mudah mengerti kegunaannya, artinya semakin mudah Anda tahu triknya, yang akhirnya semakin mudah bagi Anda untuk mengumpulkan profit. Logis kan?

• Banyaklah berlatih
Belajar analisis ibarat belajar berenang. Tak akan mungkin bisa berenang jika hanya belajar teorinya tanpa ‘nyebur’ ke kolam. Untuk bisa melakukan analisis dengan baik, Anda harus mempraktekkannya. Meskipun Anda berlatih menggunakan demo account, perlakukanlah seperti layaknya real account, sehingga Anda akan terbiasa ketika bertransaksi sungguhan.

Read More......

TEHNIK AVERAGING ( Pyramiding, Martingale, Anti Martingale)

Teknik averaging memiliki beberapa pengembangan yang bisa disesuaikan dengan ketahanan modal yang kita miliki, sehingga sering juga disebut sebagai “manajemen modal”.

Beberapa pengembangan teknik averaging adalah pyramiding, martingale, dan anti-martingale.

• Pyramiding
Pyraimding merupakan kebalikan dari cost-averaging. Jika pada cost averaging kita menambahkan satu posisi terbuka setiap kali mengalami kerugian, maka dalam pyramiding kita menambah posisi terbuka setiap kali mendapatkan keuntungan.

Contoh:



Pada gambar terlihat, setiap kali kita mendapatkan keuntungan sebesar 500 pips, maka kita menambah lagi buy sebanyak 1 lot. Ketika harga turun dari level 1.51000 ke 1.50750, total keuntungan kita masih tersisa 750 pips. Di level ini kita bisa menutup seluruh posisi buy kita. Jika harga turun hingga ke level 1.50500, maka seluruh transaksi kita akan impas.

Teknik ini bagus jika kita pergunakan pada saat harga dalam keadaan trending.

• Martingale
Martingale mirip dengan cost-averaging. Tapi pada martingale, kita menambah posisi terbuka dua kali lipat dari posisi sebelumnya setiap kali mengalami kerugian.

Contoh:


Dalam contoh ini diperlihatkan bahwa si trader menambah posisi sell sebanyak dua kali posisi sebelumnya setiap kenaikan 500 pips. Seandainya harga masih naik ke 1.51500, maka si trader akan menambah posisi Sell sebanyak 8 Lot.

Dalam contoh ini, diperlihatkan bahwa keuntungan diperoleh ketika harga kembali ke 1.50500.

Yang perlu diwaspadai adalah jika harga terus naik, maka kerugian yang diderita akan semakin besar.

Teknik ini bagus jka pergunakan pada saat keadaan pasar yang sideway.

• Anti-martingale
Anti-martingale justru mirip dengan pyramiding, dan merupakan kebalikan dari martingale, yaitu kita menambah posisi terbuka dua kali lipat dari posisi sebelumnya setiap kali mendapatkan keuntungan.

Contoh:


Kita harus terus memperhatikan pergerakan harga, jangan sampai berbaliknya arah membuat keuntungan yang sudah kita kumpulkan malah berubah menjadi loss.

Teknik ini bagus untuk dipergunakan pada saat pasar dalam keadaan trending.

Read More......

Kamis, 18 Agustus 2011

Teknik Membaca Market dengan VSA + PASR

Pada thread ini saya akan mengajak rekan2 trader untuk bersam-sama mempelajari dan mengembangkan sebuah teknik membaca dan memahami market yg disebut VSA (Volume Spread analisis). Disini kita akan banyak belajar tentang Smart Money/Spesialist, buyer & Seller, Supply & Demand, dengan menggunakan indikator volume dan hubungannya dengan price action. Untuk yg masih sangat hijau di dunia forex, diharapkan untuk memahami terlebih dahulu tentang prinsip dasar dari trading yaitu PASR (Price Action Support & Resistance), bisa belajar dasar dari thread saya yg lain yaitu belajar Naked Trading strategi, atau dari thread-thread yg lain yg mempelajari tentang PASR. Thread ini sendiri adalah pengembangan dari strategi naked trading yg di gabung dengan analisa volume dan spread dari sebuah candle pattern. Harapan saya thread ini bisa dijadikan ajang bertukar pikiran dan tempat untuk bisa belajar trading dengan menggunakan VSA dan PASR.

Untuk sukses dalam dunia trading ini kita harus menguasai ketiga aspek penting dalam trading, yaitu : Trading Psikologi, Money Management, dan kemampuan membaca chart secara benar. Pada thread ini saya akan fokuskan untuk bagaimana membaca chart secara baik dan benar, disini kita akan menggunakan sebuah metode yg disebut Volume Spread Analisis (VSA) untuk menentukan supply & demand dari sebuah market. Dari beberapa tahun pengalaman saya di dunia trading, saya banyak menemukan kebanyakan trader tidak berhasil dikarenakan fokus utama mereka adalah penggunaan analisa-analisa matematik yg berupa indikator-indikator seperti MA, MACD, RSI, Stochastic, Bolinger Band, DLL. hampir semua indikator itu adalah derivatif/turunan dari price action, dan mereka selalu terlambat. parahnya lagi kebanyakan trader yg menggunakan indikator-indikator derivatif tersebut secara eksklusif dan mereka melupakan bahwa indikator tidak menggerakkan harga, melainkan sebaliknya. Masalah utamanya adalah trader tidak mengetahui mengapa sebuah harga bisa bergerak naik atau turun. Harga bergerak dikarenakan adanya ketidak seimbangan antara supply dan demand dari market, dan ketidak seimbangan ini sengaja diciptakan oleh para smart money/spesialist untuk mendapatkan keuntungan bagi mereka. dan tujuan dari thread ini adalah kita belajar agar sebisa mungkin kita trading mengikuti para spesialist. Dari ide untuk mengikuti trading para spesialist itulah muncul strategi VSA, yg berguna untuk mengetahui adanya ketidak seimbangan antara supply dan demand yg dibuat oleh para spesialist. Indikator yg dibutuhkan disini adalah volume, yg sudah menjadi bawaan standard MT4. Dengan menggabungkan analisa volume, spread, dan price action kita bisa membaca dan memahami market dengan baik dan benar. Serta sebagai tujuan akhir tentulah kita mengaharapkan profit yg konsisten dengan strategi ini.

Kebanyakan trader hanya mengenal dua metode untuk menganalisa market, fundamental analisis dan teknikal analisis. Secara umum fundamental analisis menjawab alasan kenapa harga akan bergerak pada market, dan teknikal analisis menjawab alasan kapan harga akan bergerak pada market. Ada satu lagi metode untuk menganalisa market yg selama ini hanya sedikit trader yg mengetahui, metode ini mengkombinasikan fundamental dan teknikal analisis menjadi sebuah metode yg bisa menjawab "kenapa" dan "kapan"
harga akan bergerak pada market secara simultan. metode ini disebut VSA (Volume Spread Analisis).
VSA sendiri mampu menganalisa penyebab bergeraknya harga, penyebab utamanya adalah ketidak seimbangan antara supply and demand pada market, yg mana ketidak seimbangan ini disebabkan oleh aktivitas Smart Money/spesialist. Aktivitas dan tujuan dari smart money ini sangat jelas terbaca pada chart apabila trader tahu cara membacanya. VSA mencari hubungan antara ketiga variabel pada chart untuk menentukan keseimbangan dari supply and demand, dan juga kemungkinan jangka pendek maupun panjang arah pergerakan market.
ketiga variabel ini adalah :
1. jumlah volume pada sebuah candle
2. spread / range harga pada sebuah candle
3. closing price pada sebuah candle

http://i55.tinypic.com/1075c06.jpg

Dengan ketiga informasi diatas dan contoh chart, trader yg memahami VSA dengan baik akan mengetahui lebih awal apabila market sedang berada dalam salah satu dari 4 fase, akumulasi, mark-up, distribusi, dan Mark-down. Nampaknya hanya sedikit trader yg mengerti pentingnya mengetahui jumlah volume pada sebuah candle, mungkin hal ini disebabkan sedikitnya informasi yg tersedia bagi salah satu bagian vital (Volume) pada chart analisis ini. Volume sendiri selalu mengindikasikan jumlah aktivitas yg sedang terjadi, dan hubungannya dengan pergerakan harga, dengan mengetahui jumlah volume pada suatu candle, VSA dapat dengan jelas mengidentifikasikan ke tidak seimbangan pada market, ketidakseimbangan pada supply harga akan turun, dan ketidakseimbangan pada demand harga akan naik.

Akumulasi artinya membeli stok sebanyak mungkin secara bertahap tanpa membuat harga naik secara signifikan yg dapat melawan posisi buy itu sendiri, sampai tidak ada lagi supply pada harga buy tadi. fase akumulasi ini biasanya terjadi setelah adanya bearish price yg cukup signifikan. Smart Money dengan dana $100 juta tidak mungkin melakukan single transaksi dengan dana sebesar itu, disamping akan mengacaukan market, pun juga dilarang oleh regulasi. maka dari itu Smart Money harus mengakumulasikan posisi buy-nya menjadi beberapa transaksi, sehingga SM harus OP buy pada harga sedang turun.
Distribusi adalah kebalikan dari akumulasi, dimana menjual (sell) stok sebanyak mungkin tanpa membuat harga turun secara signifikan sehingga dapat melawan posisi sell itu sendiri, sampai tidak ada lagi demand dari Smart Money, dan harga dengan sendirinya akan bergerak turun. Salah satu penanda fase akumulasi adalah untuk beberapa candle kedepan harga tidak sanggup closing lebih rendah dari bearish candle terakhir, dan biasanya akan membentuk banyak star pattern, Vice Versa untuk fase distribusi. Kita bisa menggunakan jumlah volume untuk mendeteksi kapan Smart Money ini mulai masuk ke market. Ada baiknya saya akan kupas teori VSA-nya dulu baru kemudian dilanjutkan dengan aplikasinya dengan menggunakan indikator volume.

Contoh fase akumulasi dan distribusi

http://i51.tinypic.com/8waa21.jpg
pada chart diatas yg diberi lingkaran kuning adalah contoh dari fase akumulasi.

http://i53.tinypic.com/6eixx4.jpg
pada chart diatas yg diberi lingkaran kuning adalah AUD/USD yg saat ini sedang dalam fase distribusi.

dari kedua contoh diatas bisa diambil kesimpulan bahwa harga AUD/USD akan turun, dan sebaliknya USD/CAD akan naik, tinggal tunggu moment yg tepat buat OP.

Sebagai contoh OP sell, syaratnya :
Sudah tidak ada demand dari Smart Money biasanya ditandai dengan harga naik dengan spread kecil dan volume yg kecil pula, atau adanya buying climax (yg ini belum saya bahas teorinya) desertai dengan volume yg relatif tinggi, atau bisa juga pada saat fase distribusi harga closing candle berikutnya tidak lebih tinggi dari harga tertinggi bullish terakhir. sedangkan entry pointnya biasanya saya turun ke TF lebih rendah untuk mencari reversal candlestick pattern. Seperti yg saya tuliskan di judul thread ini, kita disini berusaha membaca market, ini adalah seni charting, indikator bukan sebagai entry point, tetapi pemahaman kita tentang marketlah sebagai entry pointnya.

Buying Climax : ketidak seimbangan antara supply & demand yg menyebabkan bull market berbalik menjadi bear market. Buying climax ditandai dengan volume yg relatif tinggi, candle dengan spread yg lebar dengan closing pada daerah middle atau low candle tapi lebih tinggi dari closing price candle sebelumnya.

Selling Climax : vice versa.

http://i53.tinypic.com/2a0b7ee.jpg
Chart diatas adalah contoh dari buying climax pada AUD/USD.

Buying & selling climax ini menjelaskan alasan mengapa terjadi Shooting star / hammer pattern. Pada buying climax volume yg tinggi mengindikasikan bahwa SM sedang melepas posisi buy mereka atau masuk ke market dengan posisi sell. karena dengan adanya SM yg memiliki dana extra besar inilah kenaikan harga bisa ditekan. logikanya jika dengan volume yg tinggi itu semua trader buy maka tidak mungkin harga akan ditutup di level middle atau low dari candle tersebut, hal ini bisa diartikan bahwa SM sedang melepas posisi buy atau mereka masuk kemarket dengan posisi sell. Yang harus kita lakukan adalah mengikuti SM tersebut, membuka posisi sell.

SM = Smart money

Read More......

20 ATURAN DISIPLIN DALAM FOREX

Cuma mau sharing psikologi trading nih. Supaya kita sama2 ga lupa bahwa 90% faktor kesuksesan di forex adalah psikologi, bukan indicator, bukan modal, dst

1. Kita dibayar karena disiplin.
Kita nggak perlu punya IPK 4.0, ga perlu pintar matematika, ga perlu fasih 4 bahasa, ga perlu punya pengalaman kerja 10 tahun, ga perlu bangun pagi pulang malam utk sukses di forex. Market hanya membayar satu hal dari kita: disiplin. Cuma satu itu. Dan ya cuma itulah yg dibutuhkan di sini, Disiplinlah dan market akan memenuhi rekening kita.

2. Bukan bola kalau tidak bundar.
Kalau dari 10 trading kita hanya 9 yang disiplin maka kita tentu belum bs dikatakan disiplin. Kalau kita bilang “saya sudah berhenti merokok” tapi masih suka ngumpet2 utk ngerokok itu namanya BELUM berhenti merokok. Belajarlah untuk disiplin di setiap trade.

3. Jangan obati luka bakar dengan api.
Saat market bergerak tidak sesuai dg yg kita harapkan kenapa harus diperburuk dengan membuka posisi yg sama terus menerus bahkan dg lot yg lebih besar? Segeralah keluar atau kurangi lot-nya. Itu uang lho yg kita keluarkan, bukan daun jambu.

4. Jangan tolak rejeki.
Kita semua pernah melakukan ini. Market telah menghidangkan uang utk kita dengan bergerak sesuai arah yg kita harapkan tapi kita nggak puas dengan uang sedikit. Lalu kita tungguin chart dan berharap uang itu menjadi banyak dan banyak, tapi seringkali market malah balik kanan dan kita masih saja berharap dan akhirnya malah kita yg harus mengeluarkan uang. Tidak perlu serakah. Toh market buka 24 jam. Masih ada hari esok. Jangan tolak rejeki yg sudah dihidangkan.

5. Percuma membuat gundukan dari air.
Seandainya siang ini kita sudah profit 50pip, maka usahakanlah trade berikutnya tdk loss lebih dari 50pip. Kalau saatnya sudah tepat, segera pindahkan stop loss ke +1. Buatlah gundukan dari tanah, bukan air.


6. Setialah.
Apapun trading system kita. Apapun indikatornya. Ambilah kertas dan pulpen (atau buka microsoft word). Tulis trading system kita, kapan kita masuk, kapan harus keluar, berapa lot yg dibuka, di mana menaruh TP dan SL. Sertakan screenshot-nya. Buatlah sedetil mungkin. Buatlah seolah2 kita sedang mengajari anak SD untuk mentradingkan uang sejuta dollar kita. Setelah itu print dan laminating jika perlu. Taruh di samping komputer. Kalau trading system tersebut berhasil 50% maka SETIALAH.

7. Carilah pakaian yang paling nyaman.
Jangan pakai jaket berbahan suede klo kita alergi dg bahan itu. Jangan pakai baju hitam tebal saat siang yg terik. Yang bagus untuk orang lain belum tentu sama bagusnya untuk kita. Jadi kalau kita nyaman dengan TF15m, kenapa harus memaksakan diri dg TF daily jika itu malah selalu bikin deg-degan? Ya coba2 sih boleh saja, tapi cukup di acc demo atau micro. Carilah gaya trading yg paling profitable tapi sekaligus paling nyaman dan menyenangkan menurut kita masing2.

8. Pastikan esok kita masih bisa trading.
Apakah sebuah meteor sdg menuju bumi? Apakah gelombang tsunami sdg menuju ke rumah kita? Apakah mulai minggu depan forex akan ditiadakan? Kalau tidak, lalu kenapa kita terburu2 ingin mengeruk profit sebanyak2nya hari ini juga? Jangan over-trade, jangan resikokan uang terlalu banyak, pastikan besok kita masih punya balance utk trading, supaya bs bayar cicilan, bs beli susu anak, dst. Tidak ada yg lebih menyedihkan daripada mengetahui harga akan bergerak 200 pips tapi ga ada cukup dana di account kita.

9. Sesuaikan ukuran bahu.
Kalau SMP saja belum lulus, kenapa kita pikir layak untuk duduk di bangku SMA? Kalau trading micro saja masih sering MC kenapa kita pikir di standar ga akan MC? Kalau 1lot saja sering banget loss, kenapa kita pikir 10lot akan berbeda? Kalau melawan Cris John saja belum menang kenapa maksa mau ngelawan Tyson? Tidak perlu mikul 10 karung beras kalau 1 karung saja sudah encok. Ikutilah prosesnya: demo, micro, mini, standar.

10. Saat gedung terbakar, cepatlah keluar.
Pecundang itu bukan saat kita loss. Pecundang itu kalau kita tahu harga sudah jelas balik badan tapi tetap ga berani cut loss. Jangan takut mengakui analisa kita salah. Semua trader pasti pernah loss. Yang kakap pun masih sering salah. Ga masalah kita loss hari ini, yang penting laporan akhir bulan tetap profit. Let the profit run, but cut your losses.

11. Just one big idea, and live like a king.
Para penemu hebat pasti mengerti ini, para musisi, para pengusaha, dan semua mereka yg namanya tidak pernah mati. Graham Bell, Alpha Edison, Soekarno, Elvis Presley, Nobel, George Soros, Colonel Sanders, dan orang2 hebat lainnya, semua memliki kesamaan yaitu memiliki satu ide besar dan fokus padanya. Karena mereka tau, sekali ide besar itu terwujud maka mereka akan hidup seperti raja. Temukan cara trading yg terbaik menurut kita masing2, jangan berhenti memperbaikinya, dan setialah. Lakukan apapun utk menemukannya, dan hiduplah seperti raja. Tapi money management dan disiplin akan menentukan seberapa lama kita tinggal di istana.

12. Ikuti saja anginnya
Begitu banyak faktor yg menentukan ke mana angin akan bertiup dan sekuat apa: kontur dataran, temperatur, penebangan hutan, posisi bulan dan bintang, jumlah nitrogen di tanah, jumlah cacing yg mati per minggu, dst, dst. Tapi pada akhirnya tidak terlalu penting apa yg menggerakkan angin, melainkan ke arah mana kita mengembangkan layar saat angin datang. Pada akhirnya tidak terlalu penting menganalisa harga sebelum news terjadi, ikuti saja arah arus yg dihasilkannya.

13. Pak guru tua yang pandai
Mungkin jaman sekolah dulu kita pernah terheran2 mengapa guru PPKN kita begitu lancarnya menyebut satu persatu butir2 pancasila, atau guru fisika yg dengan di luar kepala menjabarkan rumus relativitas umum? Sekarang kita tentu sudah tau rahasianya, ya iyalah hapal, wong setiap hari selama berpuluh2 tahun yang diomongin itu2 aja.. hehe. (Yg merasa guru jgn tersinggung ya, becanda). Jadi, kalau mulai hari ini kita setia dengan trading system kita, kita ulang2 setiap hari, kita pelototin setiap jam, bayangkan bagaimana hebatnya kita 5 atau 8 tahun dari sekarang. Tetaplah berlatih.

14. Yang penting bukan di mana kita saat ini, tapi di mana kita besok
Ya ya, kita tau rasanya MC, tau rasanya pingin nonjok monitor. Kita tau rasanya putus asa. Tapi kabar gembiranya, apakah ada trader sukses yg ga pernah ngerasain itu semua? Mereka semua pernah merasakan itu, dan mereka toh sukses sekarang. Berarti kita berada tepat di jalan yg sama dg mereka. Teruskan saja, sepanjang kita terus berjalan (atau merangkak) suatu hari pastilah sampai juga di sana. Nggak penting seberapa besar MC kita, tapi seberapa besar impian kita.

15. Gigitlah sedikit2 atau rahangmu lepas
Beberapa dari kita mungkin punya target profit harian 50 pip, atau 100 pip, atau 200 pip. Berapapun target kita, cobalah dipecah dalam beberapa kali trading. Mendapatkan 100pip sekali trading seringkali jauh lebih sulit (mental dan teknikal) dibanding dalam 5 kali trading. Makan sesuap demi sesuap akan lebih mudah dan menyenangkan dibanding 1 piring langsung.

16. Tentang menunggu
Apa kemampuan utama yg diperlukan utk menjadi seorang pemburu handal? Menembak? Bisa jadi. Tapi ada pepatah terkenal di antara para pemburu: Menunggu adalah separuh kesuksesan. Begitu pula saat singa memburu kerbau. Sebagian besar waktunya dihabiskan utk mengendap2 menunggu saat yg tepat, bukan utk berlarian ke sana kemari mengejar si kerbau. Punya seribu indicator dan seribu sistem tidak ada artinya tanpa tau cara menikmati masa menunggu.

17. Tentang penjaga menara
Kalau tempat kita berdiri terlalu rendah sehingga tidak bisa melihat ke mana badai mengarah, tanyakanlah pada penjaga menara. Kalau tempat kita berdiri terlalu tinggi sehingga tidak bisa merasakan getaran tanah, tanyakan pada mereka yg di bawah. Tengoklah apa yg sedang terjadi di TF besar dan kecil, lalu putuskan ke mana akan berlari.

18. Sejarah mengulang dirinya sendiri
Kita berada di zaman interglacier, di mana banjir nabi Nuh akan datang lagi. Temuan fosil mengatakan ternyata dunia sudah dikiamatkan berkali2. Asteroid pernah menumbuk bumi dan pasti datang lagi. Sejarah selalu berulang. Belilah buku yg bagus dan buatlah jurnal trading, catatlah kesalahan dan prestasi kita setiap hari. Suatu hari pasti ada gunanya, karena double top dan doji akan datang lagi. False signal akan selalu menggoda. Karena sejarah akan berulang.

19. Sesekali jadilah robot
Target trading kita ingin beli tivi yang lebih besar atau mobil yang lebih kinclong sebelum reuni SMA bulan depan? Modal trading kita hasil hutang ke bank dan seorang debt collector sdg menunggu di depan pintu? Atau kita baru saja bertengkar dg boss tepat sebelum sesi Eropa buka? Atau kita baru saja menghilangkan uang hasil jual sawah dalam 10 detik? Singkirkan emosi atau jangan lihat chart sama sekali, karena market tidak perduli sedikitpun tentang masalah kita, dia tetap akan bergerak ke manapun semaunya, meskipun saya mengancam bunuh diri di depan kantor fxopen. Sesekali jadilah robot.

20. Belajar membentur lantai
Ambillah bola tenis. Banting kuat2 ke lantai. Lihat seberapa tinggi dia memantul. Yup, kita semua tau semakin keras dia terbentur semakin tinggi dia terbang. Begitu juga dengan kita, loss itu penting utk membuat kita lebih hati2, MC itu perlu utk memaksa kita disiplin, percayalah semua kegagalan kita kemarin ada gunanya, itu adalah lantai keras yang akan menerbangkan kita tinggi2 suatu hari nanti.


Read More......

MANAJEMEN RESIKO PSIKOLOGI TRADING

Hal terpenting yang perlu dilakukan dalam bertrading adalah Manajemen Resiko. Dengan Manajemen Resiko kita dapat menentukan seberapa besar kerugian dan berapa besar keuntungan yang dapat kita terima. Pelaksanaan manajemen resiko berkaitan dengan kapan harus keluar dari pasar jika harga tidak sesuai dengan harapan.Gunakan RESIKO dengan persentase kecil dari total dana Anda.
Di bawah ini adalah ilustrasi perbandingan antara % resiko besar vs % resiko kecil

Trade          Total Account                2% risk  on each trade
  1                      $20.000                               $400
  2                      $19.600                               $392
  3                      $19.208                               $384
  4                      $18.824                               $376
  5                      $18.447                               $369

  6                      $18.078                               $362
  7                      $17.717                               $354

  8                      $17.363                               $347
  9                      $17.015                               $340
 10                     $16.675                               $333

_____________________________________________________________________

Trade          Total Account                10% risk  on each trade
  1                      $20.000                               $2.000

  2                      $18.000                               $1.800
  3                      $16.200                               $1.620

  4                      $14.580                               $1.458
  5                      $13.122                               $1.312
  6                      $11.810                               $1.181
  7                      $10.629                               $1.063
  8                      $9.566                                 $957
  9                      $8.609                                 $861
 10                     $7.748                                 $775

Pada tabel pertama menggunakan 2% Resiko dengan 10 kali trading LOSE sisa dana $16.675 artinya tingkat kerugian Anda adalah 15%, sedangkan pada tabel kedua 10% Resiko dengan 10 kali trading LOSE sisa dana $7.748 artinya tingkat kerugian Anda adalah 60%.


RESIKO UNTUK MENANG
Selain menekan tingkat kerugian Manajemen Resiko juga dapat meningkatkan kemungkinan profit Anda. Gunakan batasan profit lebih besar daripada batasan resiko Anda. Misalnya 3:1 dimana 3 profit : 1 lose. Dengan batasan ini kemungkinan Anda untuk mendapat profit lebih besar.
Sebagai ilustrasi pada tabel di bawah kita gunakan batasan 3:1 dimana kemungkinan menang & kalah dalah 50:50 yaitu dalam 10 kali trading Anda menang 5 kali dan kalah 5 kali.
Pada akhir trading ke 10 Anda masih mengantongi dana $10.000 = $15.000 - $5.000

10x Trade                 Loss                   Win
      1                           $1000                
      2                                                       $3000
      3                           $1000
      4                                                       $3000
      5                           $1000                
      6                                                       $3000
      7                           $1000
      8                                                       $3000
      9                           $1000                
      10                                                      $3000
--------------------------------------------------------------------
  TOTAL                   $5000                   $15.000


Strategi Manajemen Resiko
ada beberapa tehnik pelaksanaan dalam manajemen resiko :
1. Limit Margin
gunakan hanya 2% dari total equity dalam setiap kali trading, karena umumnya sistem akan otomatis close jika margin yang dipakai habis. Jadi total kerugian dibatasi hanya 2%
2. Trailing Stop
Gunakanlah Stop Loss (SL) maksimal 50% dari kemungkinan profit yang akan dicapai Target Point (TP).
3. Compounding Profit
Tambahkan entry point saat harga sudah mencapai target.

Yang terpenting dalam Manajemen Resiko adalah timing yang tepat dalam setiap entry point
Lakukan entry point sesuai dengan indikasi trend yang terjadi. Dan percayalah dengan apa yang diindikasikan oleh indikator anda.


PLANNING
Hal lain yang terpenting dan sering dilupakan dalam bertrading adalah PLANNING.
Trading adalah bisnis dan bisnis membutuhkan Planning.
Yang membedakan pebisnis sukses dan kalah adalah pebisnis sukses selalu memiliki Planning.
Planning akan mengarahkan Anda agar tetap berada pada arah yang benar.
Buatlah PLANNING Anda sendiri yang berisi point-point di bawah ini :
1. Sistem Trading
       1. Tentukan Time Frame (Skala Waktu)
       2. Tentukan indikator untuk menentukan trend;
       3. Tentukan indikator lain sebagai konfirmasi trend;
       4. Tentukan batasan resiko yang dapat Anda tanggung dalam setiap trading
       5. Tentukan kapan harus masuk & keluar pasar
       6. Tulislah aturan Anda dan patuhi
2. Aturlah waktu Anda, buatlah jadwal kapan Anda menganalisa dan membuat planning, kapan Anda mengamati pasar dan melakukan trading, kapan Anda mengevaluasi hasil trading.
3. Kendalikan emosi Anda apapun yang terjadi Anda harus tetap sesuai Planning. Disiplin adalah kunci sukses Anda.
4. Tentukan target Anda.
5. Buatlah jurnal dalam setiap trading Anda sehingga dapat digunakan dalam mengevaluasi hasil kerja Anda.

PSIKOLOGI TRADING
Psikologi Trading sangat penting, hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Kesabaran; dibutuhkan kesabaran untuk menunggu timing yang tepat dalam entry order. Jangan takut ketinggalan peluang karena peluang selalu terjadi berulang-ulang.
2. Percayalah dengan Trend; percayalah pada indikator yang digunakan; ambil posisi hanya sesuai dengan trend yang sedang terjadi (terutama trend jangka panjang). Jangan ambil posisi berlawanan dengan trend.
3. Tenang jangan panik; Jika pergerakan tidak sesuai janganlah panik tetap ikuti planning yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ingat harga akan bergerak naik & turun terkadang harga akan kembali ke posisi semula. Paling tidak kerugian yang akan diderita sesuai dengan batasan yang telah Anda tentukan.
4. Jangan serakah; Jika target Anda sudah tercapai, lakukan evaluasi ulang untuk open posisi kedua, seberapa besar kemungkinan target kedua Anda akan tercapai.
5. Jangan Putus Asa; Jika rugi hadapilah kenyataan dengan gembira, bagaimanapun trading tidak selalu untung, tetapi dengan manajemen yang baik total keuntungan akan lebih besar daripada kerugian. Ingat peluang akan terjadi berulang-ulang.



WAKTU TRADING FOREX
MARKET : Tokyo      >>  07:00 WIB - 16:00 WIB
                 London   >>  15:00 WIB - 24:00 WIB
                 US          >>   20:00 WIB - 03:00 WIB


RANGE HARGA :
MARKET Tokyo
EUR/USD  =   66
GBP/USD   =  79
USD/CHF   = 100
USD/JPY    =  66

MARKET London
EUR/USD  =   80
GBP/USD   =  99
USD/CHF   = 121
USD/JPY    =  74

MARKET US
EUR/USD  =   67
GBP/USD   =  78
USD/CHF   = 101
USD/JPY    =  60



HARI TERBAIK DALAM SATU MINGGU
HARI          EUR/USD             GBP/USD                 USD/CHF              USD/JPY
Senin                 92                        110                           141                          95
Selasa              102                       128                           162                         104
Rabu                101                       123                           158                         106
Kamis               83                         98                            121                         77
Jumat                80                         96                            117                          72

                                  Ketekunan & Kesabaran Adalah Kunci Kesuksesan Anda
                                                     ~~~ Semoga Bermanfaat ~~~
                                                                      Goldmaster

Read More......
 
 

MENTARI FOREX ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO